6 Bekal Dalam Menuntut Ilmu



Teringat nasehat yang indah dari salah seorang Ustadz di ma’had Tahfidz Quran ana belajar. Tentang masalah Ilmu. Beliau menyampaikan tentang keutamaan ilmu (ilmu dien tentunya), bagaimana mendapatkannya, dan sebuah nasehat dari ulama besar Islam “Imam Syafi’I kepada para penuntut ilmu. Ana  jadikan “LIKE” nasehat ini, supaya ana selalu termotivasi dalam menuntut ilmu. Yaitu enam bekal yang harus dimiliki para penuntut ilmu agama, agar dapat meraih kesuksesan dalam menuntut ilmu. Beliau Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ

“Wahai saudaraku… ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) berkecukupan, (5) bersahabat (belajar) dengan ustadz, (6) membutuhkan waktu yang lama.”
Adapun penjelasannya saya rangkum dari buku “Bekal bagi Penuntut Ilmu” karya Abdullah bin Shalfiq Adh-Dhafiri terbitan Maktabah Al Ghuroba dan Perjalanan Ulama Menuntut Ilmu karya Abu Anas Majid Al Bankani terbitan Darul Falah.

1. Kecerdasan . Kecerdasan yang ada pada diri seseorang terkadang memang sudah sebagai perangai yang Allah berikan kepadanya. Sebagaimana kecerdasan yang dikaruniakan Allah kepada Ibnu Abbas. Terkadang kecerdasan ada karena memang harus diusahakan. Bagi orang yang sudah memiliki kecerdasan maka tinggal menguatkannya, namun apabila belum punya hendaknya ia melatih jiwanya untuk berusaha mendapatkan kecerdasan tersebut. Kecerdasan adalah sebab di antara sebab-sebab yang paling kuat membantu seseorang menggapai ilmu, memahami dan menghafalnya. Memilah-milah permasalahn, men-jama’ (menggabungkan) dalil-dalil yang kelihatannya bertentangan dan yang selain dar i hal itu

2. Semangat ( Serakah ) untuk mendapatkan Ilmu. Allah Azza wa jalla berfirman:

إِنَّاللّهَ مَعَالَّذِينَاتَّقَواْوَّالَّذِينَهُممُّحْسِنُونَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan”(An Nahl: 128)

Seseorang apabila mengetahui nilai pentingnya sesuatu pasti ia akan berusaha dengan semangat untuk mendapatkannya. Sedangkan ilmu adalah sesuatu yang paling berharga yang dicari oleh setiap orang. Penuntut ilmu hendaknya memiliki semangat membaja untuk menghafal dan memahami ilmu , duduk bermajelis dengan para ulama dan mengambil ilmu langsung dari mereka, memperbanyak membaca, menggunakan umur dan waktunya semaksimal mungkin serta menjadi orang yang paling pelit menyia-nyiakan waktunya.
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu  adalah salah satu contoh shahabat yang bersemangat sekali dalam menuntut Ilmu. Di kala saudara-saudaranya di kalangan Muhajjirin sibuk berdagang di pasar dan saudara-saudara dari kalangan Anshar sibuk bekerja, Abu Hurairah telah kenyang dengan ilmu bersama Rasulullah Shalallahu alahi wasallam dan hadir saat-saat saudara-saudara mereka tidak hadir serta menghafal apa yang tidak mereka hafal.

3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut Ilmu. Menjauhi segala bentuk kemalasan dan kelemahan serta berjihad melawan hawa nafsu dan setan itu senantiasa merintangi dan melemahkan semangat dalam menuntut ilmu. Diantara sebab-sebab yang membantu seseorang untuk giat, tekun, bersungguh-sungguh adalah membaca biografi kehidupan para ulama, bagaimana kesabaran dan ketahanan mereka menanggung penderitaan serta kisah mereka dalam rihlah (mengembara) dari satu negeri ke negeri lain dalam rangka mencari ilmu dan hadist.
Diriwayatkan dari Fadhal bin Ziad, dia berkata, “Ahmad bin Hambal Rahimahullah berkata, “Tidak seorangpun pada zaman Ibnul Mubarak yang lebih gigih dalam menuntut ilmu selain dirinya. Dia pergi ke Yaman, Mesir, Syam, Basrah dan Kuffah. Dia adalah termasuk orang yang meriwayatkan ilmu dan pantas untuk itu. Dia belajar dari yang tua maupun yang muda.

4. Memiliki Bekal yang cukup. Para ulama zaman dahulu rela mengorbankan harta bendanya untuk melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu. Abu Hatim yang menjual bajunya untuk dapat menuntut Ilmu, Imam Malik bin Anas menjual kayu atap rumahnya untuk bisa menuntut ilmu, bahkan Al Hamadzan Al Atthar, seorang syaikh dari Hamadzan menjual seluruh warisannya untuk biaya menuntut ilmu. Penunutut ilmu mencurahkan segala kemampuan baik materi atau apapun yang ia miliki hingga ia menggapai cita-citanya hingga ia mumpuni dalam bidang keilmuan dan kekuatannya: baik hafalan, pemahaman maupun kaidah dasarnya.

5. Dekat / Bersahabat Dengan Ustadz/ah.  Artinya memiliki guru pembimbing. Ilmu itu diambil dari lisan para ulama. Seorang penuntut ilmu agar kokoh dalam menuntut ilmu hendaknya ia membangunnya di atas dasar-dasar yang benar, hendaknya ia bermajelis dengan para ulama, mengambil ilmu langsung dari lisan mereka. Sehingga ia menuntut ilmu di atas kaidah-kaidah yang benar, mampu mengucapkan dalil-dalil dari nash Al Qur’an dan Al Hadist dengan pelafadzan yang shahih tanpa ada kesalahan dan kekeliruan dan dapat memahami ilmu dengan pemahaman yang benar sesuai yang diinginkan (oleh Allah dan Rasulnya). Terlebih lagi dengan hal itu kita bisa mendapatkan faedah dari seseorang yang ‘alim berupa adab, akhlaq dan sikap wara’.
Hendaknya bagi penuntut ilmu untuk menjauhi, jangan sampai menjadikan kitab-kitab sebagai gurunya. Karena barang siapa menjadikan kitab-kitab sebagai gurunya niscaya akan banyak kekeliruan dan sedikit kebenaran. Dan terus-menerus hal ini berlangsung sampai zaman kita sekarang ini. Tidaklah kita jumpai seorang yang menonjol dalam bidang keilmuan melainkan pasti ia berada dibawah bimbingan tangan dan didikan orang ‘alim.
Perjalanan ulama dalam menuntut ilmu tak hanya dengan satu atau dua orang guru saja. Bahkan ada yang sampai ribuan, seperti Al Hafizh As Sam’ani yang belajar kepada 7000 Syaikh.
6. Masa yang Panjang. Seorang penuntut ilmu jangan sampai menyangka bahwa menuntut ilmu itu cukup hanya dengan sehari atau dua hari, setahun atau dua tahun. Karena sesungguhnya menuntut ilmu membutuhkan kesabaran bertahun-tahun.
Al Qadhi Iyadh suatu ketika pernah ditanya ”Samapi kapan seseorang harus menuntut ilmu?”. Beliau menjawab: “ Sampai ia meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya ke liang kubur.
Al Imam Ahmad mengatakan: “Aku duduk belajar Kitabu Haid selama Sembilan tahun, sampai aku benar-benar memahaminya.” Terus menerus para penuntut ilmu yang cerdik bermajelis dengan para ulama, ada di antara mereka yang selama sepuluh tahun, dua puluh tahun, bahkan ada diantara mereka yang menghabiskan umurnya menuntut ilmu bersama para ulama sampai Allah ta’ala memwafatkannya.
Nasehat yang indah dari seorang Imam besar kepada para penuntut ilmu.Dan hanya memohon kepada Allah ta’ala semoga member taufik dan hidayah kepada kita untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan beramal shalih.
Cc : DE

Salam,
DE@Humaira


Beri Aku Waktu



Beri aku waktu mempelajari seluruhmu. Biar aku paham dengan segalamu. Sebab aku ingin jadi yang paling tahu tentangmu.-DE181085-

Beri aku waktu, tuan. Beri aku waktu untuk mengenal seluruhmu. Mengenal semua masa lalumu. Mungkin masih ada masamu yang dulu yang belum kau bagi denganku. Kenalkan juga aku dengan sekelilingmu. Dengan orang-orang yang ada disekitarmu. Orang-orang yang begitu berarti dihidupmu; yang punya peran besar terhadapmu. Mungkin, aku bisa belajar memahamimu dari mereka. Atau setidaknya, aku bisa mengenal mereka; bagianmu. “Bukankah menyayangi seseorang itu ... semestinya sepaket dengan lingkungan dan sekelilingnya. Dan dekat dengan seseorang itu ... sebaiknya juga dekat dengan sekitarnya."  Jadi, kamu mau kan mengenalkanku dengan semuamu ?

-DE181085-

Beri aku waktu, tuan. Beri aku waktu untuk memahami kurang dan lebihmu. Sebab aku orang baru yang perlu kau beri pengertian, bahwa kau tak suka ini dan itu. Atau kau yang senang dengan ini dan itu. Apa salahnya berbicara lebih dalam soal keseriusan ? aku belajar darimu, pun kau bisa mengambil yang baik dariku. Kita buang yang mengganggu. Kita singkirkan yang menghalangi. Kita isi apa yang masih kosong, dan kita kurangi apa yang berlebih. Kita daki apa yang perlu dicapai diatas sana. Kita langkahi apa yang harus dilewati didepan sana. Bukan aku yang dengan diriku dan kamu dengan dirimu. Bukankah jauh lebih mudah bila menjadi kita ?

-DE181085-

Beri aku waktu, tuan. Beri aku waktu menikmati air mata dan tawa bersamamu. Merasakan manis dan pahit denganmu. Beri aku waktu, tuan. Beri aku waktu untuk bernafas dalam udaramu; melangkah dijejakmu. Beri aku waktu untuk menjadi penghuni terakhir yang menetap di hatimu. Menjadi satu-satunya; selamanya. Beri aku waktu menjadi pengobat lukamu dimasa lalu. Kamu mau kan memberiku waktu ?

-DE181085-

Beri aku waktu, tuan. Beri aku waktu untuk sabar menunggumu. Menantimu menjadikan aku bagian darimu. Bagian terpenting dalam hidupmu. Beri aku waktu, tuan. Beri aku waktu menjadi yang terbaik bagimu; menjadi yang terbaik yang pernah kamu miliki. Beri aku waktu untuk menjadi wanita kebanggaan kamu. Beri aku waktu, tuan.. Beri aku aku waktu meraih keridhoan-Nya bersamamu.


Beri aku waktu, sebab aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu..

The Anthology Of Love

DE@Humaira


DE181085-Beri aku cinta yang jujur sampai waktu sendiri yang menghabisinya.
-----------------------------------------------------------------------


Jadi, Bu, Do'akan Aku; Restui Aku..


Boleh kutitipkan rasa sayangku ini padanya, Bu ? Boleh aku menjadikannya do’a dalam setiap sujudku setelah aku mendo’akanmu, Bu ?

“Jadi, Bu, biarkan aku jatuh cinta padanya. Lelaki yang kusebut sebagai pengganti Ayah, setelah beliau tak ada dirumah; bersama kita; ditengah-tengah kita.”
 DEDengannya aku tenang, Bu. Ketenangan yang sebelumnya tak pernah kurasakan.
-DE@Humaira181085-

Sebab aku pun tak sengaja bertemu dengannya, Bu. Aku tak pernah berencana mencintainya. Tapi, justru sekarang aku ingin menjadikannya bagian dariku sampai nanti, Bu. Seperti Ibu yang pernah hidup dengan Ayah, sampai saat sebelum Ayah pergi meninggalkan Ibu; meninggalkan kita. Aku sedang diserang rasa yang dimiliki setiap anak muda; setiap manusia,.. yang tak bisa ku cegah dan kuhentikan begitu saja. Jadi, bolehkan Bu ?

Ibu pasti jauh lebih tau bagaimana rasanya membutuhkan satuan lain untuk melengkapi bagian yang kurang. Aku merasakan tenang yang belum pernah kurasakan, itu cinta kan, Bu ? Aku jadi patuh dengan setiap yang dia ucapkan, yang berhubungan dengan kebaikan, itu cinta kan, Bu ? Memang sebelumnya aku pernah mengatakan, aku menyukai lelaki ini atau itu. Lalu berganti dengan yang lain. Tapi sungguh, kali ini aku butuh restu darimu, Bu. Sebab aku ingin melanjutkan hidup dengannya. Aku membutuhkan do’a seorang Ibu. Aku membutuhkan restumu, Bu. Bukankah restu Ibu adalah restu Allah juga.. Jadi restui aku, Bu, agar Allah juga merestuiku..

Setelah perkara yang membuatmu mendewasa, percayalah, akan ada sesuatu yang lebih hebat nantinya. Akan kau temui dirimu jauh lebih menikmati bahagia yang datang setelah air mata. DE@Humaira181085-
Kamu percaya kan ?

Katanya, sesuatu yang sulit didapatkan akan lebih dijaga nantinya. Aku percaya itu. Mungkin Allah ingin tau seberapa dalam cintaku. Seberapa lama aku bertahan menunggumu. Seberapa kuat tekadmu. Seberapa besar iman yang melekat diantara kau dan aku. Barangkali, Allah menguji kadar keseriusan manusia lewat sesuatu yang menyakitkan. Tapi aku sangat percaya dengan janji-Nya, bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Bukankah, pelangi juga menampakkan indahnya setelah hujan ?

Aku harap kamu tak begitu saja menyerah, Tuan. Sebab percayaku sudah kugantungkan padamu. Jangan berhenti dipetak yang itu, Tuan. Sebab aku ingin kamu berlari menujuku.
-DE@Humaira181085-

Ibu, ternyata bukan perkara mudah menemukan jemari yang pas dijariku.  Tapi kini aku telah menemukannya, Bu. Semoga dia jawaban Allah atas segala do’a-do’aku selama ini, Bu,. Yang juga jawaban Allah atas segala do’a-do’amu untukku, Bu. Bukankah Ibu menginginkan aku memperoleh pendamping hidup yang seperti dia. Aku sudah menemukannya, Bu. Dia seperti mau ku. Yang juga seperti dalam nasehat dan do’a Ibu. Aku sudah menemukannya, Bu.

Sebab ternyata dia yang mampu memeluk kegelisahanku, Bu. Dia yang bisa meredam amarahku. Dia yang aku tak mampu pergi darinya.  Dia yang selalu memberikan ketenangan dihatiku, Bu. Lalu, aku hanya ingin membalasnya dengan hal yang serupa. Aku ingin menjadi tempat ternyaman untuk ia melepas segala lelahnya, Bu. Mungkin terdengar begitu berlebihan, tapi aku punya mimpi sederhana yang pasti dimiliki semua wanita. Menjadi pendamping hidup seorang pria yang dicinta. Mempunyai keluarga kecil yang bahagia; sesederhana itu sebenarnya. Tapi, Bu, menjadi yang halal untuknya butuh do’a dan keridhoanmu..

Yaa Allah, Izinkan dia untukku; jaga dia untukku. Perkenankan aku dan dia menjadi ‘Kita’. Bukankah itu semua Kuasa-Mu ? Mempertemukan yang ganjil sehingga menjadi genap.-DE@Humaira181085-
DESebab itu aku memintanya pada-Mu, Yaa Rabbi..

Bu, izinkan lelaki itu menjadi bagian darimu jua; menjadi bagian dari keluarga kita. Sudi kiranya Ibu menyayanginya seperti Ibu menyayangiku. Dengannya aku bahagia, Bu. Digenggam jemarinya, segala resahku hilang. Bu, Bersama dengannya, aku merasa tergenapi; terlengkapi.

Dan untukmu, yang kuinginkan menggenapi keganjilanku, semoga kamu mau menerima segala kekuranganku. Dan bersedia melengkapinya dengan kelebihanmu. pun begitu; semoga kamu mau memperbaiki yang kurang bersamaku. Bukankah kita punya Allah ? Mari, kita minta Restu-Nya. Mari, kita sama-sama mendekatkan diri kepada Sang Penguasa Hati. Agar segala yang masih rancu berubah jadi haru.

Tuan, pahamkan aku soal sabar dan setia,. Beri aku pengertian, bahwa sesulit apapun kau tak akan pergi meninggalkanku. Beri aku kesempatan menjadi wanita kebanggaan kamu. Kuharap kau tau, betapa aku tak ingin segalanya denganmu berakhir kecuali di penghulu.

The Anthology Of Love,


DE@Humaira


DE181085-Dalam do’a, aku selalu meminta pada Allah untuk menyatukan kepingan yang masih berserakan.



20 Tanda & Bukti Cinta


     1. MENGHUJAM  PANDANGAN MATA

MATA adalah pintu hati yang mengungkap kandungan hati dan membongkar segala rahsianya. Mata lebih mampu menyampaikan daripada lidah pada ketika pandangan sedang bertatap secara berhadapan atau merenung gambar. Sedangkan lidah berupa ucapan yang membuat kaku untuk berkata-kata saat hati merasai debar dan goncang. Oleh itu, tidak heran jika kita melihat pandangan orang yang sedang jatuh CINTA selalu tertuju kepada orang yang diCINTAi sehingga tidak sudi memandang manusia lain kerana hatinya disulami rindu yang membara.

2.   MALU JIKA ORANG YANG DICINTAI MEMANDANGNYA

Merasa malu kepada orang yang diCINTAi apabila merasa dipandang dan diperhatikan sehingga tunduk dengan perasaan yang gelisah. Ini didorong oleh rasa keagungan dan kedudukan orang yang diCINTAi di dalam hatinya. Sifat ini sebagai satu adab yang memelihara diri dari kelakuan kurang sopan. Selain itu dapat menghalang dari dorongan nafsu yang membawa kepada perkara mungkar dan maksiat.

3. SENTIASA MENGINGATI ORANG YANG DICINTAI, MEMBICARAKAN, DAN MENYEBUT NAMANYA

Sesiapa yang menCINTAi sesuatu atau seseorang, akan sentiasa mengingatinya dengan hati atau menyebutnya dengan lidah di sepanjang hidupnya. Kerana itu, Allah SWT memerintahkan hamba-NYA agar mengingati-NYA selalu. Tanda CINTA SEJATI adalah mengingati dan menyebut nama orang yang diCINTAi ketika senang atau susah. Dia ingat dan menyebut diri orang yang diCINTAi dengan hati atau dengan lidah pada pertama kali bangun dari tidur dan berakhir kali saat menjelang tidur. Hal ini muncul dari dorongan yang kuat dalam jiwa orang yang jatuh CINTA.

4.   TUNDUK KEPADA PERINTAH ORANG YANG DICINTAI DAN MENDAHULUKANNYA DARIPADA KEPENTINGAN DIRINYA SENDIRI

Tanda CINTA adalah penyatuan kehendak orang yang menCINTAi dan yang diCINTAi. Penyatuan ini merupakan tanda CINTA SEJATI kerana kehendak mereka menjadi satu, sama dan serasi. Tidak bertentangan dan tiada perbedaan. Orang yang menCINTAi akan berusaha memenuhi kehendak orang yang diCINTAi sehingga mengenepikan kepentingan diri sendiri agar yang diCINTAi merasa selamat, aman dan bahagia. Keadaan manusia yang diCINTAi Allah SWT lebih tinggi daripada keadaannya menCINTAi Allah SWT. Oleh itu, tunduk kepada kehendak yang diCINTAi merupakan intisari CINTA yang tinggi dan tidak berbelah bagi. Subhanallah.


5.  BERSABAR MENGHADAPI GANGGUAN ORANG YANG DICINTAI


Bahkan kesabaran di hadapan orang yang dicintai harus berubah menjadi ketaatan kepadanya. Kesabaran dalam menghadapi kederhakaannya dan melaksanakan keputusannya merupakan kesabaran orang yang mencinta. Ia dilakukan dengan sukarela, penuh tabah dan ingin membahagiakannya. Sedangkan kesabaran yang disertai dengan pemaksaan adalah kesabaran yang kosong dan palsu. Coba menghindari diri dan tidak senang di hati. Sesiapa yang sabar menghadapi gangguan orang yang dicintai, boleh mengakibatkan kehilangan apa yang sedang menjadi perhatiannya saat itu. Dia akan sabar mendengar, menunggu dan memastikan keperluan orang yang dicintai dipenuhi.

6.   MEMPERHATIKAN UCAPAN ORANG YANG DICINTAI DAN MENDENGARKANNYA

Hatinya sentiasa ada tempat untuk mendengar  dan memerhati segala ucapan dan perkataan yang diluahkan oleh yang dicintai. Berusaha untuk memahami dan mengertikan apa yang dibicara tanpa rasa lelah. Jika ada perhatian terhadap sesuatu yang lain, semuanya dirasakan karena terpaksa. Tumpuan hati dan perasaannya hanya kepada yang dicintai.  Walaupun yang dibicarakan sangat sedikit tetapi ia mengesan hati dan jiwanya. Selalu berusaha untuk mengingat dan tidak pernah lupa walaupun masa lama berlalu.

-181085-
“Tidak ada sesuatu yang paling disukai oleh orang yang sedang jatuh cinta selain dari mendengarkan ucapan atau mengingatkan perkataan tentang sesuatu yang dicintai kerana memang itulah yang dicarinya.”
-181085-

     7.   MENCINTAI TEMPAT DAN RUMAH ORANG YANG DICINTAI

Orang yang mencintai akan berusaha untuk mendekati rumah kekasihnya. Ingin tahu di mana tempat rumahnya. Setiap yang menjadi perhatian kepada yang dicintai akan diusahakan dengan pelbagai cara untuk mencapainya supaya segala maklumat terkumpul dan memudahkan urusannya. Dia ingin tahu segala-gala tentang kekasihnya. Perjalanan yang jauh dan panjang akan terasa dekat, menjadi ringan dan menyenangkan. Segala ancaman bahaya dan kesukaran tidak menjadi halangan bagi dirinya. Walaupun berjauhan, mengetahui tempat pun sudah mencukupi baginya jika belum sampai ke sana.

     8.   SEGERA MENGHAMPIRI YANG DICINTAI

Apa sahaja jalan yang boleh membawanya kepada yang dicintai akan diusahakan agar sentiasa berdekatan sama ada melalui telpon, SMS, email, chatting, berkirim surat atau bertemu dengannya. Hatinya akan rasa gelisah jika tidak mengetahui khabar berita dan keadaan yang dicintai. Siapapun yang coba menghalang jalannya tidak akan dipedulikan. Kesibukannya ditinggalkan dan menyukai apapun jalan yang dapat mendekatkannya sehingga hatinya tenteram dan damai.

9.   MENCINTAI APAPUN YANG DICINTAI ORANG YANG DICINTAI

Apa-apa yang disukai dan dicintai  dari sesuatu atau seseorang yang ada kaitannya dengan orang yang dicintai sama ada ibu bapa, adik beradik, sahabat, tempat, pekerjaan, kerjanya, pakaian, minat, makanan, minuman, sukan, warna, lagu, tulisan dan sebagainya, turut menjadi kesukaan dan kecintaannya dengan senang hati. Hal ini menjadikan dia merasa dekat dengan yang dicintai.
Begitulah kita menyaksikan keadaan Rasulullah SAW yang sangat mencintai isteri pertamaya, Khadijah binti Khuwailid r.a walaupun sudah lama meninggal. Semua yang hampir dengan Khadijah akan menjadi perhatian dan kecintaan Rasulullah SAW seperti sahabat, tempat tinggal, kenangan dan sebagainya sehingga menimbulkan rasa cemburu kepada Siti Aisyah r.a.

    10.   JALAN YANG DITEMPUH TERASA PENDEK SEKALIPUN PANJANG SAAT MENGUNJUNGI ORANG YANG DICINTAI

Orang yang mencintai tidak merasa bahawa masa berlalu dengan pantas saat mengunjungi orang yang dicintai. Perjalanan yang ditempuh serasa pendek dan cepat berlalu. Perjumpaan baik secara berhadapan atau melalui media menjadi singkat sedangkan sudah bersama dalam masa yang lama. Lima jam rasa tiga puluh minit, sehari rasa satu jam, sebulan rasa sehari. Apabila telah selesai segalanya, masa terasa sangat lama untuk kunjungan semula. Hati tidak sabar untuk pertemuan yang akan datang. 

     11.   SERBA SALAH JIKA SEDANG MENGUNJUNGI ORANG YANG DICINTAI ATAU SEDANG DIKUNJUNGI ORANG YANG DICINTAI

Kalau yang dicintai sedang mengunjungi atau dia sendiri berhasrat untuk mengunjunginya, perasaan serba salah akan muncul secara drastis. Gelombang hatinya membuat deburan yang amat dahsyat. Gemetar jiwa tidak mampu menahan tingkah yang mempamerkan keresahan. Jika tidak berusaha mengawal diri, akan tampak nyata dari setiap tutur kata yang tidak tersusun indah, sukar untuk bersuara tenang, apa yang dilakukan semuanya serba salah. Kita maklumi, orang yang sedang bercinta mempunyai kegembiraan dan kebahagiaan tersendiri saat bertemu dengan orang yang dicintai. Bererti berpisah merupakan seksaan baginya.

     12.   TERKEJUT DAN GEMETAR KETIKA BERHADAPAN DENGAN ORANG YANG DICINTAI ATAU KETIKA DISEBUT NAMANYA

Degupan jantungnya berdetak kuat kerana terkejut melihat yang dicintai, tiba-tiba muncul di hadapan. Tingkah laku menjadi kaku dan menghasilkan peluh dingin. Tidak tahu bagaimana harus menyapa dan memulakan kata. Apabila melihat yang dicintai menghampiri dan menegur, seluruh tubuh merasai gegaran dan tidak berkuasa untuk menahan. Ingin sekali menjauh diri dan lari dari situasi. Ada ketika, bila disebut nama kekasih, hatinya jadi gemetar tidak keruan. Ia terhasil disebabkan kekasih menguasai hatinya sehingga darah mengalir dari hati, lalu menjadi dingin dan mengakibatkan gemetar. Memang sukar untuk mendapat jawaban bagi mengkaji masalah perasaan.

     13.   CEMBURU KEPADA ORANG YANG DICINTAI

Cemburu kepada yang dicintai adalah tanda CINTA yang wujud pada diri setiap yang mencinta. Sifat cemburu akan terserlah jika kekasihnya dijahati, disakiti dan dirampas haknya. Dia tidak akan mengabaikan kesejahteraan dan kebahagiaan kekasihnya. malah akan berusaha mempertahankannya. Jika hatinya tidak memiliki cemburu, bererti hatinya tidak memiliki CINTA. CINTAnya hanya dusta semata dan hatinya dingin walaupun secara lahir dia menuturkan kata CINTA. Harus ingat, cemburu buta akan membawa padah kepada yang dicintai sehingga sanggup untuk menganiaya dan menyakitinya. Berhati-hati dalam mengawal perasaan cemburu kecuali cemburu dalam masalah agama.

14. BERKORBAN UNTUK MENDAPATKAN KEREDHAAN ORANG YANG DICINTAI

Orang yang sedang bercinta, seharusnya rela berkorban menurut kesanggupannya demi keredhaan orang yang dicintai daripada hanya sekadar menikmati CINTA semata-mata. Cinta yang semakin kuat dan kukuh, akan melakukan pengorbanan dengan suka rela dan penuh keredhaan. Jika CINTA sudah semakin mantap tertanam di dalam hatinya, maka pengorbanannya sudah menjadi tuntutan dan permintaan yang seakan-akan harus diambilnya dari orang yang dicintai. Jika perlu, dia sanggup berkorban nyawa, harta, waktu dan uang demi orang yang dicintai. Dalam hal pengorbanan terhadap CINTA, yang lebih berhak untuk memperoleh pengorbanan itu adalah Allah SWT dan Rasul-NYA.

     15.   MENYUKAI APAPUN YANG MENYENANGKAN ORANG YANG DICINTAI

Jika ada sesuatu yang membuat kekasihnya benci walaupun dia menyukai, dengan senang hati dia  meninggalkan. Begitu juga, jika ada sesuatu yang disukai kekasihnya walaupun dia benci, dengan mudah dia menuruti. Adapun orang yang berkeras menyukai apa yang dibenci kekasihnya, itu bukan CINTA SEJATI tetapi CINTA CACAT sehinggalah dia menyukai apa yang diredhai kekasihnya. Inilah keadaan orang yang mencintai Allah SWT yang disertai dengan cinta selain Allah. Akhirnya dia akan rasa menyesal dan rugi. Setiap CINTA yang dibina selain dari Allah  akan membawa penyeksaan atas dirinya. Oleh itu, lakukanlah sesuatu yang disukai kekasih selagi ia tidak membawa kepada menyekutukan Allah SWT.

16.   SUKA MENYENDIRI

Orang yang sedang bercinta juga suka menjauhi orang lain. Seakan-akan cintanya menyebabkan dia berkelakuan seperti itu. Tidak ada yang lebih indah dan manis bagi orang yang jatuh cinta dengan CINTA SEJATI selain dari menyendiri. Dia hanya ingin bersama dan berlama-lama dengan orang yang dicintainya tanpa gangguan daripada orang lain dan akan marah jika ada orang lain yang mengganggunya. 
Selain itu, orang yang sedang jatuh cinta merasa nyaman jika menyebut kekasihnya dan bagian dengan keberadaan kekasih di dalam hatinya. Tidak ada sesiapa yang mampu mengganti kedudukan yang dicintainya. Kesendirian orang yang yang bercinta bersama kekasihnya merupakan tujuan dari angan-angannya untuk hidup bersama. Jika tidak tercapai, dia boleh menyendiri dengan rahsia hati di sepanjang hidupnya tanpa pernah mahu melupakan. Itulah CINTA SEJATI.

17.   TUNDUK DAN PATUH KEPADA ORANG YANG DICINTAI

Sesungguhnya CINTA itu didasarkan kepada ketundukan. Selagi ketundukan dan cinta sudah bersenyawa dan sehati, maka hiduplah jiwa penghambaan sehingga hati orang yang jatuh cinta menjadi hamba dan patuh kepada setiap perintah dan larangan kekasihnya. Namun peringkat ini tidak berlaku kepada manusia. Ia hanya berlaku bagi Allah swt.

18.   BERNAFAS PANJANG DAN LEBIH KERAP

Helaan nafas ada dua jenis iaitu (1) kana susah dan sedih dan; (2) karena gembira dan senang hati. Penyebab kedua-dua helaan nafas ini adalah kerana penyempitan dan pembengkakan hati sehingga menimbulkan helaan nafas panjang di mana keadaanya yang menekan paru-paru. Helaan nafas ini menunjukkan seseorang dalam keadaan yang sedang tertekan.

Manakala helaan nafas senang karena hatinya sedang mengembang lebih besar dari biasa sehingga mendorong udara di dalamnya, lalu mencari jalan keluar yang menghasilkan kelegaan. Orang yang mencinta selalu mengalami rasa tekanan terhadap orang yang dicintainya. Rasa bimbang, cemburu dan gelisah selalu membuat dia kerap bernafas panjang. Pelbagai perkara dalam memastikan  hubungan percintaan sentiasa baik dan kekal membuatnya tidak tenteram. Banyakkan berzikir dengan Allah agar hatimu menjadi tenteram.

19.   MENGELAKKAN PERKARA YANG MERETAKKAN HUBUNGAN

Orang yang sedang jatuh cinta akan melakukan apa saja yang boleh mendekat dan mengekalkan hubungannya dengan yang dicinta. Dalam keadaan ini, banyak perkara pelik dan aneh dapat dilihat, yang dilakukan orang yang sedang bercinta. Ramai di antara mereka sanggup meninggalkan  suatu makanan, pakaian, tempat tinggal, pekerjaan, minat atau keadaan tertentu kerana perkara tersebut tidak disukai orang yang dicintai sehingga dia tidak akan melakukannya lagi. Orang yang mencinta selalu mencari kelebihan dan keutamaan yang bisa mengangkat kedudukannya di mata kekasih. Dia bersemangat untuk berusaha membuat kekasihnya semakin mencintai dirinya.

20.  ADANYA KESESUAIAN DAN KESERASIAN ANTARA ORANG YANG MENCINTAI DAN YANG DICINTAI

Yang lebih membahagiakan apabila cinta itu tumbuh bersemi karena ada kesesuaian dan keserasian antara dua pihak. Sering berlaku orang yang mencinta, jatuh sakit karena orang yang dicintai juga jatuh sakit dan berbuat seperti yang diperbuatnya sedangkan kedua-duanya tidak mengetahui dan menyadari keadaan masing-masing. Begitu juga, dari pengucapan sesuatu perkataan. Jika orang yang dicintai mengucapkan sesuatu perkataan, lalu pada kesempatan yang lain orang yang mencintai mengucapkan perkataan yang sama sedangkan mereka tidak tahu pengucapan tersebut.
Keserasian selalu memudahkan hubungan yang rapat antara orang yang sedang bercinta dalam banyak aspek kehidupan.  Kesesuaian semakin kuat, seolah-olah orang yang mencintai mengetahui dengan banyak keadaan orang yang dicintai sekalipun mereka berada berjauhan. Ini sekedar hubungan kehendak dan tujuan hati sehingga keinginan mereka berdua sama dan serupa. Jika keserasian itu disertai dengan kesesuaian rupa, maka itu dinamakan keserasian paling sempurna. Wallahu’alaam.


-181085-
CINTA BANYAK MEMBEBANI ORANG YANG MENCINTAI BERBANDING ORANG YANG DICINTAI
-181085-

Salam,


DE@Humaira
                                                            -181085-


Namun perlu INGAT.
Tiada CINTA yang PALING BERHARGA dan  PALING TINGGI melainkan MENCINTAI ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW. Cintailah manusia berasaskan cinta abadi kepada Allah dan Rasulullah. Pasti cinta kita akan dirahmati dan dikagumi. Persis cintanya Hawa kepada Adam a.s , cinta Siti Zulaikha kepada Yusuf a.s, cinta Balqis kepada Sulaiman a.s, cinta Siti Khadijah kepada Muhammad SAW dan cinta Siti Fatimah Azzahra kepada Ali...


 “RAUDHAH AL-MUHIBBIN WA NUZHAH AL-MUSYTAQIN”, --IBNU al-QAYYIM al-JAUZIYAH--