Sebab Aku Tak Mau Yang Selain Kamu, D^_^E

“Aku belum pernah jatuh sedalam ini, belum pernah mencintai sebesar ini, belum pernah kecuali denganmu. Lalu kumulai, dan ingin kuakhiri disini; dihatimu.”
Semoga Allah merestui kita bersama sampai nanti.
DE@Humaira

Jadi, aku hanya perlu bukti bahwa kau tetap disini, menetap dihati. Sampai segalanya Tuhan sendiri yang menghabisi. Sebab kita sudah mengikat janji, tak ‘kan pernah saling melepaskan genggam kecuali Tuhan sendiri yang menginginkan.

Kalau ada ketakutan dalam hatiku, mengintip melalui celah-celah masa lampau. Kau tau, Tuan ? Hanya sebab aku takut kau merindukan yang selain aku. Bukan aku meragukanmu, hanya saja, terkadang aku jadi begitu manusiawi. Menginginkanmu selalu berada disini, mengitari semuaku, padahal katamu, kau hanyalah manusia biasa, yang seharusnya kugantungkan semua harapan bukan padamu, kan ? Tapi pada Tuhan yang menggenggam takdir untukku. Maaf, jika aku terlanjur mengindahkan mimpi-mimpiku disampingmu; bersamamu. Maaf, jika aku salah telah meletakkan semua beban dipundakmu, lalu kamu merasa berat karena itu. Maaf, jika aku sering begitu manja, ingin slalu ada kamu mengitariku setiap satuan waktu yang bergerak menjauhiku.

Ingin rasanya memelukmu, agar kau tau bahwa aku begitu ingin ada kamu dalam setiap segalaku. Agar kau tau bahwa aku akan selalu ada untukmu. Sebab sesulit apapun denganmu, aku tak akan mungkin begitu saja pergi meninggalkanmu. Sebab aku tak mampu..

Katamu, semestinya kita perbaiki bersama. Jadi, ingatkan aku, peringatkan aku ketika aku salah memperlakukanmu. Ingatkan aku yang masih sering lupa bagaimana cara memahamimu. Lalu ajari aku untuk mengerti semuamu, sebab aku juga wanita yang terkadang tak bisa paham dengan sedikit sikapmu, yang terkadang suka begitu acuh. Ajari aku untuk bersabar menunggumu. Ajari aku untuk menjadi seseorang yang selalu kamu butuhkan setiap waktu. Ajari aku menjadi rusukmu, menjadi pilihanmu, menjadi tujuanmu, menjadi masa depanmu. Genggam tanganku tuan, sebab dalam keadaan apapun, aku yang tak bisa apa-apa ini hanya akan selalu ada untukmu.

“Ajak aku untuk terus hidup bersamamu sampai akhir waktu.”
Sebab aku tak mau yang selain kamu.                                                                     
DE@Humaira

Bersamamu saja sudah membuat segalanya jadi lebih sempurna. Berbagi cerita, celoteh sederhana, berbalas tawa, bersilang canda, melewati waktu tanpa terasa. Segaris lengkung yang diam-diam kumainkan dibalik punggungmu. Bahagia; memang begitu sederhana ketika denganmu. Darimu kutemukan hakikat merindu. Bahwa rindu bukan sebab jarak yang memisahkan, atau sebab berapa lama tak bertemu. Tapi sebab dalamnya cintaku padamu. Sebab kamu yang selalu menyuguhkan ketenangan disini; disudut hati. Yang tak bisa ditukar dengan apapun, kecuali kebersamaan yang tak pernah ingin kuakhiri.

“Dan kumohon, jadilah yang terakhir.”
Jangan pernah biarkan semua cerita berakhir.                                                                      
DE@Humaira

Aku tidak akan menjadi siapapun yang kamu dambakan. Aku hanya akan meningkatkan kualitas didalam diriku tanpa mengurangi sedikit pun aku didalamnya. Sebab itu, aku menunggu seseorang yang mau melengkapi kekuranganku, dan bersedia kugenapi dengan kelebihanku. Lalu jadilah kita satu tim yang solid, yang bisa bekerja sama dengan baik. Dan aku yang akan jadi penguat saat lelah mengganggumu. Lalu jadilah tempat ternyaman untuk berlindung saat gelisah menyapaku. Sekarang tinggal bagaimana kau menjagaku, hatiku, seluruhku, untuk tetap bertahan denganmu. Pun begitu, aku yang berusaha menjadi sejatimu.

"Dan jangan pernah meninggalkan aku dengan alasan apapun."
Sebab hanya denganmu aku merasa tergenapi.                                                      
DE@Humaira

Dalam do’a, aku meminta pada Tuhan, semoga bahagia denganmu tak kan pernah menemui akhirnya.


The Anthology Of Love,

DE@Humaira





DE181085-Ingin aku terbenam dalam dekapanmu. Mencatat semua masa dan kenangan yang hidup dalam debar dadamu.
-------------------------------------------------------------------------------

Konsep Jodoh Menurut Islam


Assalamu’alaikum. J Nah ini seru nih bahasannya. Yang jomblo dibaca dengan seksama ya. Kita musti tahu konsep nya dulu nih..
Konsep jodoh menurut Islam merupakan bagian dari konsep TAKDIR, artinya hal tsb sudah menjadi ketentuan Allah sejak zaman azali untuk manusia dalam kitab lauhul mahfudz Nya. Sesungguhnya Allah sudah menciptakan jodoh sesuai dengan kualitas diri serta keImanan yg cocok untuk sang hamba, demikian untuk dipertemukan dengan Timing (momentum) yg sangat tepat bagi Nya. Jadi tidak ada istilah terlalu cepat atau terlalu lambat untuk ikrarnya sebuah jodoh, semua sangat mungkin bagi Allah. Namun jodoh yg bagaimana yg diridhoi Allah? tentu saja yg diikat oleh akad melalui ikatan pernikahan yg sah.
Seperti ayat yg paling beken, yg menghiasi kartu2 undangan pernikahan, bahkan lebih beken dari foto prewed. Tercantum dalam firmanNya;
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram bersamanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda (kekuasananNya) bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Ruum:30).
Dari ayat di atas kita bisa lihat, bahwa tujuan pernikahan adalah memberikan rasa tentram dan damai, dimana sang istri dapat membuat rasa tenang suaminya dengan kelembutan yg dimiliki. Begitu juga sang suami dapat menciptakan rasa tenang untuk istrinya sebagai pemimpin keluarga dan imam yg bertanggung jawab. Masalahnya adalah, bagaimana cara mendapatkan calon yg sesuai dengan kriteria tsb? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam haditsnya;
"Seorang perempuan biasanya dinikahi karena empat perkara: Harta, nasab (keturunan), kecantikan dan agamanya. Maka utamakan memilih perempuan karena agamanya, kamu akan merugi bila tidak memilihnya." (HR. Bukhari)
Memang tidak ada calon yg sangat sempurna untuk kriteria di atas, mengingat bahwa kita sebagai seorang laki2 pun tidak ada yg sempurna di mata perempuan. Menurut saya, kriteria minimal yg perlu kita perhatikan saat memilih calon jodoh kita adalah bahwa dia harus memiliki 5M. Yg dimaksud 5M tsb adalah; Memahami, Menenangkan, Memaklumi, Memaafkan, dan Memotivasi. Jika hal2 ini sudah terpenuhi, insyaAllah kehidupan rumah tangga akan langgeng.
Terus Jodoh dikejar apa ditunggu? Sebenernya basic nya sama seperti kita mengejar cita2, jodoh pun harus dikejar. Memang prinsipnya Allah lah yg menentukan keberhasilan bahwa orang tsb berjodoh atau tidak dengan pujaan hatinya. Namun kembali lagi, ikhtiar merupakan kewajiban yg harus dilakukan oleh setiap muslim. Banyak orang bilang kalo jodoh merupakan misteri, dikarenakan bahwa kita tidak mengenal diri kita sendiri, tidak percaya dengan Iman kita dan terkadang kita berpikir bahwa kita takut akan mendapat jodoh yg tidak sesuai. Allah berfirman:
"Laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik (pula)" (QS AnNur; 26 )
Kita bisa mengukur diri kita, jika kita ingin mendapatkan pasangan hidup yg terbaik yg dipilihkan oleh Allah kita juga harus introspeksi dan terus memperbaiki diri. Terus menambah Iman & Taqwa kita agar insyaAllah sesuai dengan jodoh yg Allah kehendaki.


Terus kalo tidak dapat dapat gimana dong?
Ikhtiar yang bisa dilakukan oleh seorang Muslim dalam mencari jodoh :                                
1.       Berdoa kepada Allah agar diberikan jodoh yang baik, misalnya dengan shalat hajat. Allah  telah berjanji dalam firmannya bahwa Muslim yang baik  akan mendapatkan Muslimah yang baik dan laki-laki yang  buruk  akan  mendapatkan  wanita yang buruk pula. Kita berdoa kepada  Allah agar mendapatkan  jodoh  yang  baik  dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.  
2.       Meminta tolong kepada orang tua untuk dicarikan jodoh yang baik. Dalam  Islam  sebenarnya  masalah  jodoh  bagi muslim khususnya muslimah bukanlah  menjadi  tanggung  jawab  diri sendiri tetapi menjadi  tanggung jawab orang tua ataupun wali.
Bahkan pada  masa  Rasulullah saw, pemerintah bertanggungjawab untuk  mencarikan  jodoh bagi muslim dan muslimah pada masanya. Pendekatan/khalwat yang dilakukan sebelum ikatan pernikahan dengan alasan untuk saling  mengenal antara keduanya tidaklah sesuai dengan nilai-nilai  Islam. Bahkan pendekatan ini tidak selalu menjamin  menjadi  rumah  tangga  yang  langgeng karena biasanya  pendekatan  yang dilakukan sebelum pernikahan lebih mengedepankan sisi subjektivitas antara keduanya. Tapi kalo gak cocok jangan dipaksa. Inget loh.
3.       Melalui  mediator misalnya teman, saudara atau orang lain yang dapat dipercaya.
Dan  kawinkanlah  orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang  yang  layak  (berkawin)  dari hamba-hamba   sahayamu   yang  lelaki  dan  hamba-hamba sahayamu  yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan  mereka  dengan  kurnia-Nya.  Dan Allah Maha luas   (pemberian-Nya)   lagi   Maha  Mengetahui. Dan orang-orang  yang  tidak  mampu kawin hendaklah menjaga kesucian  (diri)  nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. (An Nuur : 32-33)                                                         
4.       Mencari  sendiri  dengan  syarat  tidak  boleh langsung tetapi bersama pihak ketiga. Rasulullah saw   permah   memberikan  kriteria  untuk menentukan   pilihan   pasangan   hidup   bagi  seorang muslim/ah  yang  apabila dilaksanakan insya Allah rumah tangga   Sakinah   mawaadah  warahmah  akan  dirasakan, Aamiin…                                                
Apabila  datang  laki-laki  (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila  tidak  kamu  lakukan  akan terjadi fitnah di muka bumi  dan  kerusakan  yang  meluas. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
5.       Jangan putus asa…. Jodoh  adalah masalah ghoib yang menjadi rahasia Allah, sebagai  manusia  hanya  bisa  berikhtiar  dan berdoa. Bagi  muslimah  yang  belum  mendapatkan  jodoh jangan berputus  asa,  tetaplah berikhtiar dan berdoa. Sudah menjadi janji Allah bahwa semua  makhluknya  akan berpasang-pasangan. Hanya  Allah yang maha tahu kapan waktu   yang  tepat  untuk  jodoh  kita masing-masing.
Mari kita amain persepsi  mengenai tujuan nikah. Tujuan nikah salah satunya selain menghindari Zina, juga untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawadah wa rohmah yang mana dari keluarga ini akan menciptakan masyarakat yang madani. Dan juga kita Insya Allah akan dititipkan bibit bibit unggul dari didikan kita mengenai Islam  kepada anak anak kita. Yang Insya Allah Keluarga kita menjadi keluarga Generasi Penerus Islam yang Luar Biasa. Dan semua basis nya adalah karena Allah swt.  Jika niat/tujuannya berbeda, bukan karena Allah maka untuk tiap2 individu lah yang menanggungnya. Dan Allah sbg Hakim yang Paling Adil.
Tapi ingat, kalo sudah merasa ‘Click’ terus kita Sholat Tahajud lalu Sholat istikharah juga ya. Tanya sama Allah apakah ini yang terbaik. Dan biasanya jika sudah menikah lalu bercerai biasanya itu kita secara gak sadar menyalahkan Allah dgn berucap “Bukan Jodohnya”.  Jangan ya, Allah gak salah kita saja yang tidak bisa me ‘maintain’ nya. Atas dasar ketidak tahuan kita akan masa depan hidup. Yuk, kita senantiasa selalu mengajak dan melibatkan ajak Allah Swt di perjalanan hidup kita agar diberikan yang terbaik. Aamiin.. J
Semoga manfaat. 


Salam,
DE@Humaira

Satuku; Satumu jadi Satu :)



Saudaraku,
Kutulis ini, sebagai nasehat diri juga sahabat sekalian. Baik yang sudah lama menikah, baru menikah, baru banget menikah, atau yang baru berniat untuk menikah. Pun, untuk siapa saja yang belum berniat untuk menggenapkan separuh agama, dalam naungan sunnah. Saling menasehati ini, sangat dianjurkan diberikan kepada saudara sesama muslim, juga saudara sesama umat manusia. Karena sabda Nabi,
“Agama adalah nasehat.”

Saudaraku,
Menikah bukanlah akhir. Ia adalah permulaan. Maka, permulaan sangatlah menentukan baik dan buruknya proses berikutnya. Jika menikah yang dijalani hanyalah diniatkan untuk meraih Ridho Allah, maka yakinlah ! Bahwa sesudahnya adalah Barokah. Begitupun sebaliknya, Jika menikah hanya karena ingin memuaskan nafsu, atau atribut duniawai lainnya, maka bersiaplah berada dalam kecewa. Tentunya, kita berharap, semoga niat menikah, hanya karena Allah.

Menikah itu berubah. Yang tadinya lajang, sekarang menjadi sepasang. Maknanya, setelah menikah, kita akan mempunyai pendamping. Dimanapun kita berada. Entah di kamar, di dapur, di rumah, di jalan, di masjid, ketika ke pasar, ketika pergi haji dan seterusnya. Maka, kebersamaan ini jangan hanya dimaknai kebersamaan fisik. Karena bagaimanapun, fisik sangatlah terbatas.

Maknailah ia dengan kebersamaan ruhani. Kebersamaan jiwa.
Meski diri berpisah, tapi hati selalu berpelukan. Oh, Indahnya! Jadi, ketika suami tugas ke luar negeri, tugas ke luar kota atau ada urusan di luar, sang istri bisa terus membersamainya, baik dengan doa juga bertemunya dua hati dalam naungan cinta ilahi. Jika kita sudah menikah, tapi masih merasa sendiri, bisa jadi, ada yang salah dengan diri kita.

Menikah itu asyik. Ups! Maaf, kayaknya salah ketik. Maksud saya,
“Menikah itu nikmat.” Hmmm, sama saja ya? Iya. Menikah itu nikmat. Tanya saja kepada yang sudah menikah. Ketika lelah, ada yang mijitin. Ketika mau makan, ada yang nemenin, ketika bosan ada yang menghibur, ketika nyuci, ada yang bantuin. Ketika masak, ada yang bantu menghabiskan. Hahaha. Oh iya, ketika lagi gak punya uang, ada yang minta uang. Hehehe. Ketika salah, ada yang menasehati, ada juga yang memarahi dengan cinta. Singkatnya, setelah menikah ada sandaran untuk berbagi, tanpa batas, dimana dan kapan saja. Semoga kita dikaruniai pasangan yang selalu menikmati kebersamaan dengan kita, apapun kondisinya, hingga kita benar-benar berpisah dengan dia yang kita cintai untuk kemudian bersatu dalam reuni akbar di JannahNya, Aamiin..

Saudaraku,
Menikah adalah seni. Seni mengelola kehidupan. Seni itu indah, begitupun dengan menikah. Ia akan bertabur keindahan, kapan dan dimana saja, tergantung kemauan kedua pasangan.

Contohnya?
Begini : “Saya pulang kerja. Waktu itu kerjaan lagi sepi. Tanggal tua pula. Dipastikan, saya pulang dengan kantong kosong. Namun, hati saya dipenuhi cinta. Sesampainya di rumah, ada bidadari berjilbab ungu yang menyambut dengan senyum manja. Ia menjawab salamku dengan lembut, lebih lembut dari es krim yang paling lembut. Kemudian ditariklah tanganku untuk dia salami. Dicium dikeningnya. Katanya,
“Mau makan apa, Mas?” Suaranya merdu sekali. Semerdu kicauan burung di pagi buta. Jawabku, “Emang Adik masak apa ?” tanyaku, agak galau karena pagi tadi aku tidak meninggalkan uang untuk masak sore hari. Uangku habis. Apa jawab istriku? “Ada sayur asem, campur tempe disambeli. Meski seadanya, Adik memasaknya dengan bumbu cinta lho mas,”

Menikah adalah ekspresi cinta. Jangan ragu untuk mengatakan, “Aku cinta padamu, karena Allah” kepada pasangan halalmu. Ungkapkan kebaikan setiap berjumpa dengannya. Tegur ia jika terbukti bersalah dan melanggar aturan Allah. Nasehati dengan cinta, sentuh ia dengan kasih sayang. Hindari sentuhan fisik ketika marah. Karena itu adalah perbuatan keji, tidak disukai Nabi juga dilarang oleh norma. Maka, cintailah pasanganmu sepenuh jiwa niscaya ia akan mencitaimu, melebihi cintamu padanya.

Saudaraku,
Pasanganmu bukanlah malaikat. Ia adalah manusia biasa seperti halnya dirimu. Jangan berharap kesempuranaan darinya. Karena itu sia-sia dan tidak mungkin bisa. Maka, terimalah kekuranganya sebagaimana kau menerima kekuranganmu sendiri. Kemudian jadilah kedua insan yang senantiasa setia dalam setiap kondisi. Saling menasehati. Baik nasehat dalam kebenaran, nasehat dalam kesabaran, maupun nasehat dalam kasih dan sayang. Jika kau bisa melakukan ini, maka riak gelombang kehidupan, tidak akan membuat perahu kalian goyah. Gelombang dan badai itu, hanya akan membuat pelukan kalian semakin kencang. Kemudian kalian berdua akan bersegera berlari menuju Allah, karena Dialah Maha Penolong atas setiap persoalan hambaNya.

Saudaraku,
Keluarga pasanganmu adalah keluargamu juga. Hargai mereka sebagaimana kau menyayangi keluargamu. Jangan anggap mereka orang asing. Bagaimanapun, keberadaan keluarganya, telah berperan dalam menghadirkan dirinya sehingga menjadi pasanganmu. Maka, setelah itu, kau akan memiliki keluarga baru. Semoga ia juga menerima keluargamu apa adanya. Dan belajarlah dari mereka. Rajutlah tali silaturahim dengan mereka sehingga hidupmu berkah, rizkimu berlimpah dan umurmu panjang dalam keberkahan pula.

Saudaraku,
Tak baik jika aku berlama lama menulis ini. Karena aku, sama sepeti dirimu : masih belajar. Mudah mudahan yang sedikit ini, banyak berkah dan manfaatnya.

Pesan terakhir,
“Hadirkan kenikmatan-kenikmatan ruhani diantara kalian berdua.” Menikah, tak dipungkiri siapapun , pastilah menghadirkan kenikmatan fisik bagi kedua pasangan. Jika menikah hanya untuk mendapat kenikmatan itu, maka alangkah meruginya kita. Karena hewanpun mendapatkan kenikmatan serupa. Maka, ciptakanlah kenikmatan-kenikmatan ruhani dalam tiap jenak kehidupan kalian berdua. Agar dunia serasa surga.

B
angunkan pasanganmu untuk tahajud bersama. Rasakan indahnya suara suamimu ketika ia melantunkan ayat-ayat Allah di sepertiga malam terakhir. Minta ia untuk membaca dengan tartil. Maka, air matamu dan air matanya, akan bertemu dalam ketaatan. Rasakan indahnya, ketika isak tangis kalian berdua bertemu dalam mentadabburi ayat – ayat Allah. Subhanallah ….

Kemudian, ajak ia untuk menikmati santap sahur bersama. Ajak ia untuk rutin dalam berpuasa sunnah, semampu kalian. Maka, nikmat sahur berdua, akan membuat kalian semakin bertaqwa, karena ada yang mau menyiapkan makanan bagi kita ketika sahur. Dimana sebelumnya, kita hanya ditemani “Magic Jar” ketika melahap makanan penuh berkah itu.

Belum lagi ketika kalian berdua menanti buka puasa bersama. Suamimu menyiapkan es teh, sedangkan istrimu sibuk memasak menunya. Sesekali, kalian bergantian dalam mengulang–ngulang hafalan al-Qur’an. Allahu Akbar Walillahil hamd. Kupastikan, masakan kala itu akan lebih nikmat dibanding hari biasanya. Buktikanlah !

Jangan lupa pula dengan tilawah bersama. Bergantianlah. Kau membaca, istrimu mendengarkan. Ketika pasanganmu membaca, maka nikmati indah suaranya dalam melantunkan ayat –ayat Allah. Jika di tengah jalan ia salah baca ayat, cubitlah sedikti dan katakan padanya, “Mikirin saya ya, Cin? Kok bacaannya salah ?”

Ups! Ada yang lupa, jangan lupa bedoa agar anak yang terlahir adalah sholih dan sholikhah. Azamkan untuk menghasilkan keturunan terbaik dengan jumlah terbanyak. Karena kita hanya boleh memilih dua hal : Menjadi pelaku kebaikan atau pelaku keburukan. Semoga yang terlahir dari pernikahan kalian juga kami kelak, adalah Pelaku Kebaikan. Minimal, pendukung kebaikan. Aamiin.

“Di jalan cinta para pejuang, kesetiaan bukanlah pada istri atau suami kita. kesetiaan di jalan ini, hanya kepada Allah, Rasul dan Syari’atNya.” Demikian nasehat bijak ustadz Salim A Fillah. Semoga Allah semakin mengokohkan pijakan kita dalam memperjuangkan tegak tingginya kalimat Allah.


Tulisan kali ini saya Copas dari Bersama Dakwah.. Hebat bangeeet deh yang nuliis… (y) likelike 2 jempool..  Bikin na miris sampe nangiis… L Rindu na untuk menyempurnakan separuh agama dalam naungan sunnah jadi semakiin hebat berakrobat..

“Yaa Allah.. Engkau yang Maha Mempertemukan, Jodohku yang masih Engkau sembunyikan, kapan sekiranya aku dapat berjumpa dengannya ? aku merinduinya…”

“Yaa Allah,. Jika ia sedang dalam perjalanan menemuiku yang juga sedang berbenah dan bersiap diri, jaga dia; lancarkan dan mudahkan perjalanannya yaa Allah.. aku menantinya,,”

“Yaa Allah.. Engkau yang Maha Mempersatukan.. Satukanlah aku dengannya karena-Mu, cintakan kami karena-Mu, rindukan kami karena-Mu. Sehingga ketika kami bersama -nanti-  tujuan kami hanya Engkau Yaa Allah… Meraih Ridho-Mu, Bersama-sama bergandengan tangan menuju Jannah-Mu.. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin…”

Salam sepenuh cinta, semoga Allah semakin menyayangi kita. Selalu, selamanya. Aamiin.:)

Bersama dakwah

Salam,


DE@Humaira

Tuan, Bermukimlah Disini; Dihatiku ..



Heran. Mengapa aku begitu betah menulis semua tentangmu ?
Meski ku tahu kau tak pernah mau membacaku lebih dalam.
Oh, Mungkin sebab kamu seperti deretan kata yang menyusun suatu baris.
Sekali kutulis; semakin tak pernah habis.
DE@Humaira

Kuharap kali ini kau bukan yang sedang berkelana. Singgah dimanapun kau suka, lalu pergi dan entah kemana. Hingga yang tersisa tinggal aku, memandangi kita yang terekam waktu. Tentu saja menyimpan pilu yang amat bertalu. Kumohon, yang seperti itu jangan kau lakukan padaku.

Tuan, berhentilah disini.. dikota ini. Jadikan aku pemberhentian terakhir kembaramu. Tempat kau melepas lelah setelah sekian lama melangkah. Kau letih bukan ? berbagilah denganku.. Aku siap menjadi rumah untuk kau melepas segala peluh dan keluh; tempat kau membuang segala kisah masa silam, segala luka yang pernah kau telan. Aku ingin menjadi ruang yang membuatmu merasa tenang dalam kedamaian; merasa nyaman yang sebelumnya tak pernah kau rasakan.

Untukmu;
Jangan jadikan aku tempat persinggahan, apalagi pelarian.
Tapi jadikanlah aku tempat pemberhentian;
terakhirmu Tuan..
DE@Humaira

Kamu tau, aku tak bisa menyelesaikan ini sendirian. Yang sebelumnya tak sengaja kumulai dengan perasaan. Terus terang, sebenarnya diam-diam ada sebungkus harapan yang terbingkis rapi disini; dihati yang tersembunyi. Tuan, mungkinkah kau bisa membuka tanpa merusaknya ?

Sesudah itu, lalu bermukimlah dibagian yang membuatku merasa tergenapi. Yang membuatmu tak mau berlama-lama pergi. Berhenti dan menetaplah disini.  Kita; Saling menyilang melengkapi.

Kamu tau tuan ? Ada yg tak bisa kusentuh kecuali dengan hatimu, yaitu hatiku dengan rasa-rasa yg mengitarinya. Meski aku sendiri terombang bimbang, ini cinta atau bukan ? Dan aku tak tau bagaimana caranya menghentikan yang tak mampu kukendalikan ? Rasa yang terlanjur menjalar; mengakar. Tuan, coba jawab, apa aku salah menempatkan perasaanku ? Jatuh cinta tidak tepat waktu ? dan padamu ??

Mendesak Tuhan untuk segera memberi tahu rencana terhebat-NYA.
Semoga kamulah jawaban dari segala do’a & pinta.
Semoga jingga itu; kamu, yang mengindahkan setiap senja.
DE@Humaira

*****

Hey tuan, mengapa kau masih saja bungkam ? Kamu seperti pura-pura tidak tahu, padahal kamu sengajakan tersenyum J didepanku. Apa memang ingin meliarkan lamunan ? Menjadikan perasaanku celotehan yang bisa kamu jadikan bacaan ? Kamu hanya membuatku makin larut dalam keadaan bimbang. Dan mencipta ilusi yang semakin terkembang. Menyisakan bayang setiap petang menjelang. Apa kamu sengaja menekanku dalam kegelisahan ?

Kita saling menularkan rasa.
Kita saling menggenapkan hampa.
Kita jujur, tapi saling menutupi.
Tanpa kau dan aku sadari, sebenarnya kita saling menyakiti.
DE@Humaira

Bukankah sudah pernah kupinta sebelumnya, kenalkan aku dengan masa lalu mu. Biarkan aku mempelajari segalamu. Lebur aku kedalam keseluruhanmu. Memahamimu tanpa melesat, hingga koma dan titik. Kemudian jadikan aku yang paling pas ditulangmu. Gampangkan ?

Dan bukankah juga sudah kukatakan sebelumnya ? Aku lelah jatuh cinta. Aku lelah mencintai yang salah. Aku lelah tak jua menemukan jemari yang pas di jariku. Aku lelah ditemukan oleh ia yang ternyata aku bukanlah rusuknya. Tuan, jadilah kau yang membuat semua lelahku berakhir. Kau lelah juga, bukan ? Tuan, berhentilah disiniii… lalu bermukimlah.!! ‘Kan kubayar lelahmu dengan kebahagiaan tanpa akhir. Mengukir lengkung yang menukik melewati batas pikir. Apa kau tak ingin tau bagaimana caraku menjamumu ? hidangan apa yang kan kusajikan nantinya untukmu? Kau bersediakan, tuan ?

Tuan, jadilah kau yang menggenapi keganjilanku.
Melengkapi kesendirianku. Menitikkan komaku.
Pun begitu; jadikan aku yang melengkapi bagianmu yang hilang;
rusukmu.
DE@Humaira
*****
Selalu kuralip namamu dalam bulir-bulir yang menjuntai bait-bait syair disepertiga malam terakhir. Tuan, apa ritual sakral yang kerap kukerjakan itu juga pernah kau lakukan ? Memintaku pada Tuhan. Seperti aku yang diam-diam selalu memintamu pada Tuhan. Dalam terang, saat hujan, setiap temaram; pun kala senja menjelang. Semoga kau dan aku jadi kita. Satumu; satuku jadi satu, dua-tiga-dan seterusnya,.

Sebab bukan tak mungkin, akulah; rusukmu yang kurang.
Siapa yang tahu rencana Tuhan, sedetik mendatang.
Benar begitu kan ?
DE@Humaira

Tuan, carilah waktu yang pas untuk mengajakku menjadi bagianmu yang hilang; rusukmu. Jadikan aku penggenap abjadmu yang kurang. Jadikan aku kepingan puzzle terakhir yang melengkapi hati dan hidupmu. Jadikan aku yang paling pas diruasmu. Pun begitu; jadilah kau yang menjinggakan senjaku, mengakhiri nantiku, mengunci seluruhku.


*********************************************************************************

Tuan, Izinkan aku mencuri sedikit hatimu. Biar bisa kupelajari setiap sudutnya.
Biar kutemukan ruang kosong yang bisa kutempati selamanya.
Bolehkan ?
DE@Humaira


DKalau jodoh harus diperjuangkan, aku ingin memperjuangkan kamu saja, cukup.E

Salam,

DE@Humaira




 DE181085-Maaf. Aku masih menunggu DkamuE memilih kekasih baru; dan berharap itu aku..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------