Apa berlebihan apabila aku merindumu setiap waktu ?
Kau tau
sayang.. aku benci berjauh-jauh darimu. Sebab kau seperti udara bagiku, aku
sulit bernafas tanpamu.
Jangan kau berfikir aku bermain kata.
Sebab saat ini aku sesak sendiri. DE@Humaira
Baru
sehari aku tanpamu, sudah merasa jadi orang yang paling awam soalmu. Jujur
saja, aku justru takut jadi pecandumu. Aku begitu takut tak bersinggungan
dengan pelukmu. Aku tahu, aku betul-betul tahu sedalam apa aku jatuh disudut
hatimu. Disana, aku tak bisa bertahan sendirian.
Aku yang tiba-tiba jadi begitu lemah tanpa genggammu, aku yang jadi lelah bila
melangkah tak di jejakmu.
Dan kini, kau
adalah bagian yang melekat ditulangku.
Aku hilang
kendali tanpamu. DE@Humaira
Ternyata ada rindu yang datangnya setiap hari; ingin denganmu
setiap waktu. Lalu
dengan cara apalagi melunasinya, sebab pun kuhabiskan seharian bersamamu tak
juga membuat rindunya luruh dalam ruang yang sama. Jadi, bagaimana mungkin aku
bisa berjarak, sedang renjana mengutuk purnama bila tak terang direngkuhku. Ah,
lalu bagaimana caranya aku mengisi sepi saat diam-diam kau menggeser langkahmu
menjauhiku. Untuk alasan apapun, Sayang.. jangan
menoleh kearah manapun; kecuali kembali menatapku.
Kau pasti tau,
aku tak akan pernah rela membagimu dengan suatu apapun. Kau harus tau, hanya
aku yang boleh memiliki cintamu.
Dalam
cinta, kupikir sah-sah saja menjadi satu-satunya. DE@Humaira
Pernahkah
sejenak saja kau renungkan betapa aku gelisah menunggumu menjadi yang sah untuk
kucintai sejak pagi sampai dini hari; begitu setiap hari sampai nanti. Katamu
dalam lirik lagu, kan kau jelang bahagia bersamaku. Tapi
bisakah barang sebentar, kau coba yakinkan aku ketika ragu tiba-tiba mengganggu
? Maukah memaklumiku yang sewaktu-waktu mengais-ngais masa lalumu, sebab
terkadang ada luka menyayat-nyayat dadaku, mengingatmu dengan masa lalumu,
takut kau kembali pada masamu yang dulu. Lalu kau meninggalkanmu. Dan bisakah
kau memahamiku yang sering mencari-cari semuamu; mengintaimu dari celah
manapun. Sebab aku takut kau merindui yang selain
aku. Aku tak suka kau merayu yang selain aku. Sebab aku tak mau kau membagiku.
Genggam erat
tanganku, tuan. Dan jangan pernah lepaskan apa yang sudah kau genggam.
Sebab aku
takut melangkah sendirian.
DE@Humaira
Tak
perlu berjanji untuk menetap disisi. Aku sadar betul kau tetap manusia biasa.
Kita hanya bisa berencana, selebihnya kuasa Tuhan yang berbicara. Aku sadar betul, berkali-kali kuingatkan pada hatiku
untuk tidak terlalu bergantung di jarimu. Hanya saja ternyata sulit
bagiku tak berada didekatmu. Tak membutuhkanmu mengitariku. Pun semisal jarak
dibentang, lalu kita bersebrangan, kumohon jangan pernah jauhkan juga hatimu.
Jadi, jangan pernah hentikan hal-hal kecil yang kau lakukan denganku. Sebab
yang sederhana itu . . . . kuharap awal mula dari “Kita”..
Jangan pernah
tinggalkan aku meski aku tak seperti yang kamu mau. Jangan pernah meninggalkan
aku dengan alasan apapun.
Sebab hanya
denganmu aku merasa tergenapi. DE@Humaira
The Anthology Of Love
DE@Humaira
DE181085-Kumohon jadilah yang terakhir; jangan biarkan semua cerita berakhir.
--------------------------------------------------------------------
No comments :
Post a Comment