Renungan...


             Jika Anda dapat berhenti sejenak kemudian memikirkan tentang kehidupan Anda, Anda akan menyadari bahwa semua ingatan Anda walaupun mungkin terdiri atas beberapa decade, akan berarti sebagai perbincangan beberapa menit saja. Apa yang pernah Anda pikir penting, atau yang benar-benar Anda kejar, atau yang coba Anda hindari, kini semuanya adalah bagian dari masa lalu. Apapun yang mengingatkan kita pada pikiran-pikiran dan perasaan ini, itu hanyalah kenangan.


            Bagaimanapun juga, dalam pandangan Allah, setiap kata yang Anda ucapkan dan setiap pikiran yang terlintas dalam benak Anda telah diketahui-Nya. Setelah mati, dimana masing-masing manusia telah ditetapkan waktunya, rekaman setiap tindakan kita akan dibeberkan dihadapan kita. Yang akan terlihat dari kehidupan kita hanyalah terdiri atas detik demi detik, tanpa terlewat satu bagian kecilpun. Dalam pandangan Allah, tak ada rincian hidup kita yang terlupakan.


            Jika dalam setiap aspek kehidupan, Anda menghabiskan hidup dengan berserah diri kepada kekuasaan mutlak Allah Swt, menerima tujuan penciptaan-Nya, kemudian menyadari kebaikan dalam segala hal, serta sadar akan kesempurnaan dalam setiap rencana Ilahiah yang ditetapkan oleh Allah, Anda dapat memastikan bahwa hasil akhir Anda akan baik.


            Hal itu karena disaat kematiannya, manusia dihadapkan pada dua pilihan. Jika yang satu telah dijalankan dengan nilai-nilai yang dinyatakan oleh Allah, ia akan mendapatkan keselamatan abadi. Jika tidak, ia akan mengalami kesengsaraan tak berujung. Akhlaq yang Allah meminta kita untuk melaksanakannya adalah berupa rasa syukur terhadap-Nya dalam segala hal, tak peduli bagaimanapun kondisi dan keadaannya. Allah menginginkan kita meyakini bahwa pasti ada kebaikan dalam segala hal yang menimpa kita dengan menyadari bahwa semua itu berasal dari Allah.


            Menerima apapun yang menimpa kita dan meyakini bahwa ada kebaikan dalam setiap kejadian walaupun tampaknya merugikan, malahan bersyukur untuk semua itu, bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Ia adalah kebenaran yang disadari melalui pemahaman akan kebesaran dan keagungan Allah. Seseorang hanya perlu mengenal Tuhannya – Pencipta alam semesta – dan peristiwa apapun yang terjadi didalamnya serta bersyukur atas semua itu. 




        Sejak pertama kali seseorang membuka matanya di dunia, Allah lah yang menetapkan setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Allah lah Yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana, dan Maha Adil. Semua diciptakan Allah dalam rangka memenuhi rencana-NYa dan untuk tujuan Ilahiah, sebagaimana difirmankan Allah dalam sebuah ayat Al-Qur’an : “Sesungguhnya, kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. “ ( Qs. Al-Qamar : 49 ). Dalam cahaya kekuasaan dan kehebatan Allah yang tiada batasnya, manusia hanylah makhluk yang lemah. Tanpa kemurahan dari kasih Allah, ia tidak akan bisa bertahan. Melalui kemampuannya untuk memahami dan mempertimbangkan, manusia dapat memahami sesuatu hanya seluas apa yang diizinkan Penciptanya. Adalah sebuah keharusan bagi kita untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan maksud-maksud Ilahiah yang telah di tetapkan-Nya. Apapun yang kita alami dalam hidup ini, kita harus tetap ingat bahwa Allah adalah Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta, dan Dia mengetahui, melihat, mendengar apa yang tidak dapat kita ketahui, lihat, dan dengar; dan bahwa Allah mengetahui sesuatu yang akan terjadi dan tidak kita sadari. Demikianlah, kita menyadari bahwa Allah lah yang menyebabkan terjadinya setiap peristiwa sesuai dengan tujuan ilmiah, yaitu untuk kebaikan kita.


           Dengan meyakini hal ini, kita akan memiliki pandangan yang lebih baik. Dengannya, kita merasa bersyukur atas segala yang terjadi pada diri kita. Dengan kata lain, seseorang akan berupaya untuk melihat kebaikan dalam segala sesuatu yang didengarnya, dilihatnya, dan menimpanya. Dalam setiap fase kehidupan, ia akan memahami  kehidupan ini secara benar dan tepat. Ia dapat membuat keputusan yang benar antara apa-apa yang ditawarkan kepadanya. Dalam Al-Qur’an digambarkan, “ Sesungguhnya, kami telah menunjukkan jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir “
( Qs. Al-Insaan : 3 ).


Kehendak manusia dan kehendak Allah mencapai hasil akhir yang mulia, yakni kehidupan abadi di Syurga….



No comments :

Post a Comment