Hati-hati menjaga Hati


Tilik, tilik dan tilik lagi sekeping hati.

Didalamnya terkandung semua rasa, bahagia sedih gembira pilu resah sendu cinta marah benci riya ujub wara’ iri dengki. Itu Cuma sebagian rasa, Tak terhitung jumlah rasa dan perasaan yang Dia titipkan untuk kita.

Positif maupun negative, Mahmudah maupun mazmudah. Hakikatnya, di Hati itulah tempat utama segala rasa. Bukan ditangan bukan dikaki, tetapi di hati. Ajaibnya hati, Anugrah terindah-Nya buat kita semua.

“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal darah. Apabila segumpal darah itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya. Segumpal darah yang aku maksudkan adalah hati.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari)


Tetapi sayang,,

Sedikit sekali yang menjaga hati

Sedikit sekali yang menghargai anugrah hati

Sedikit sekali yang mensyukuri sekeping hati

Mungkin ada yang tahu, tetapi tidak sadar. Dan mungkin juga ada yang tidak tahu dan tidak sadar juga.
  

Alangkah Ibanya hati, bertuan pada mereka yang tak pernah peduli.

Hati sakit, semakin parah dan memberat luka. Hati berteriak menjerit tetapi sayu, karena tuannya menyadari hatinya sakit, namun tak berbuat apa-apa.


Setiap kita punya hati. Tapi tak mengenali hati sendiri. Tak pernah belajar tuk coba mengenali. Membiarkankannya sepi sendiri. Tidak pernah ingin memeriksa hati. Coba tanyakan keadaan hati kita setiap hari ?



Sakit kah ia ? Jika ia, Apa Obatnya ?

Resahkah ia ? Jika ia, Apa penawarnya ?

Lalai kah ia ? Jika ia, bagaimana cara nya ?


Ibrahim bin Adham berkata :
“Hati orang yang beriman adalah bersih seperti cermin, karena syaitan tidak dapat memperdayakannya dengan suatu sebab, karena dia telah lebih dulu melihatnya. Tetapi jika sekali dia berbuat dosa, Allah letakkan dihatinya setitik noda hitam. Jika dia bertaubat, hilanglah setitik noda hitam itu.”

Namun andai dia kembali berbuat dosa dan tidak bertaubat, timbullah kembali noda hitam itu, hingga lama kelamaan menutupi sebagian hati, dan mungkin seluruh hati menjadi hitam. Jika sudah begitu, tiada guna hati dinasehati.



“Tuhanku, Jangan biarkan hati kami menjadi hitam dan gelap, sehingga kami menjadi buta dari melihat kebenaran-Mu”


Orang yang senantiasa Memeriksa hatinya’ setiap saat, maka dia senantiasa memastikan hatinya bersih, suci dan tulus ikhlas hanya karena Allah. Itulah hal yang paling utama. Tindakannya, Perlakuannya, Pribadinya dan akhlaknya senantiasa terarah kepada jalan kebaikan karena iman dihatinya senantiasa mengingatkan bahwa dia cuma hamba Allah, yang diciptakan untuk Beribadah semata-mata karena-Nya.

Hati yang suci selalu takut pada sang Illahi. Takut andai hatinya menduakan Illahi. Takut andai aqidah ‘melenceng’ tanpa disadari.

Hati yang suci akan senantiasa tenang dalam dekapan Ar-rahman. Senantiasa menyerahkan segalanya kepada sang Pemilik Kehidupan demi meraih Ridho Tuhan.


Hati, betapa hebatnya hati, betapa berkuasanya hati. Dapat mengubah dan membentuk pribadi dan akhlak diri.


Rasulullah Saw bersabda :

“Tidak lurus iman seorang hamba hingga lurus hatinya terlebih dahulu”
Karena di Hati itulah, letaknya Iman. Hati yang tidak dikemudi oleh pegangan Iman yang teguh akan sangat mudah tersesat. Sangat mudah bimbang dan goyah. Sangat mudah tergoda dan terjerumus dalam perangkap setan.

Dihati itu jugalah, Kita harus menyadarkan hati tentang hakikat diri. Hakikat diri, bahwa kita hanyalah seorang hamba Illahi. Yang dituntut untuk senantiasa selalu mengabdi. Yang kelak akan kembali lagi ke negri Abadi.


Dihati itulah, berseminya Iman

Dihati itulah, terbinanya keyakinan kepada Tuhan

Dihati itulah, yang menghadirkan rasa takut dengan pelbagai ayat peringatan

Dihati itulah, terbit rasa keinsafan dan kehambaan



Duhai sahabatku sehati dan seiman denganku,

Sudah fitrahnya hati bersifat bolak-balik.

Oleh karena itu, senantiasalah meneguhkan hati. Agar tidak melenceng dari jalan Tuhan. Agar tidak ada noda hitam yang berserakan.

“Wahai Tuhan yang Maha membolak-balikkan hati, sinarilah hatiku dengan Nur Hidayah-Mu, agar senantiasa tetap berjalan pada koridor yang telah engkau sediakan. Agar senantiasa berdzikir memuji mensucikan-Mu, agar hati ini selalu tenang dalam dekapanmu Yaa Rabbul Izzati”


Betapa sulitnya menjaga hati


Jika tidak sering diberi asupan yang bernutrisi

Hati-hati karena hati bisa kekurangan gizi

Jika tidak sering di periksa dan di obati

Hati-hati sakit hati akan semakin menggrogoti

Jika jarang sekali diajak berkonsultasi

Hati hati karena hati bisa mati


Semua letaknya di hati

Kemudilah hati dengan hati-hati

Jangan sampai jadi orang yang merugi

Karena memiliki hati yang Mati

Setirlah hati dengan pasti

Jangan jadi orang yang tak tahu diri

Sudah diberi anugrah hati tapi tidak peduli


Hiasilah hati dengan dzikir kalimat nan suci

Jangan biarkan hati merasa sepi sendiri

Sebab hati yang sepi akan mudah dipengaruhi


Sinarilah hati dengan Nur Illahi

Senantiasa terpatri pada sang Rabbul Izzati

Demi menggapai Kebahagiaan yang hakiki

Di Negeri ABADI…

Salam,


Utehime Humaira

4 comments :

  1. Makasih..
    sering2 mampir yah mbak, dan di follow yah mbak.

    ReplyDelete
  2. Makasih Infonya Ute,,,,

    http://www.opsikomputer.com/p/followers.html

    Salam Kompak....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama pak .
      Semoga Bermanfaat.

      ---->> Ke TKP..

      Delete